DEWI SARASWATI
Saraswati (Sarasvatī ) berasal dari akar kata sr yang berarti mengalir. Ia dapat juga berarti percakapan, kata-kata. Dalam Rig Veda V.75.3, Saraswati juga disebut sebagai Dewi Sungai, disamping Gangga, Yamuna, Susoma, dan yang lainnya.
Tuhan dalam ajaran agama Hindu disimbulkan dengan Pranava (aksara suci) AUM. AUM adalah simbul aksara yang paling suci di dalam Hindu. Dalam pengucapannya AUM berbunyi menjadi OM. AUM disebutkan merupakan dasar dari semua mantra, yang tertinggi dari semua mantra, aksara yang merupakan simbul dari sabda Brahman.
Pranava AUM merupakan lambang dari tiga sifat-kuasa utama Tuhan, yaitu mencipta (stiti), memelihara (utpti), melebur (pralina). A merupakan lambang dari Pencipta (stands for Creation). U merupakan lambang dari Pemelihara (stands for Preservation). M merupakan lambang dari Pelebur (stands for Destruction or Dissolution). Semua kata yang mampu diucapkan oleh organ bicara manusia dapat diwakili oleh AUM. A dihasilkan dari tenggorokan, U dan M dihasilkan dari bibir.
Menurut pandangan Hindu, Tuhan adalah Dia Yang Tunggal (Brahman, Supreme) baik Yang Tak Berwujud (Nirguna Brahman) sekaligus Yang Berwujud (Saguna Brahman). Bahkan, Tuhan adalah esensi dari kehidupan, sehingga sejatinya yang ada hanyalah Tuhan. Menurut ajaran Hindu, adalah sama benarnya untuk memuja Tuhan Yang Tak Berwujud ataupun memuja Tuhan Yang Berwujud.
Dalam Rig Veda, salah satu pustaka suci Hindu, disebutkan: "Ekam sat vipraha, bahudha vadanti." ”Tuhan itu satu, orang bijaksana menyebut-Nya dengan banyak nama.” "Truth is one, the wise call It by various names." Tuhan mewujudkan Diri-Nya sebagai Pencipta disebut Brahma, Tuhan mewujudkan Diri-Nya sebagai Pemelihara disebut Wisnu, Tuhan mewujudkan Diri-Nya sebagai Pelebur disebut Siwa. Perwujudan Tuhan dengan shakti (energi kekuatan ilahi)-Nya dalam Hindu dikenal dengan sebutan Dewa-Dewi (Ishta Devatã). Memuja Dewa-Dewi adalah memuja Tuhan Itu Sendiri, memuja Tuhan Yang Berwujud.
Dewi Saraswati adalah salah satu dari tiga dewi utama dalam agama Hindu, dua yang lainnya adalah Dewi Sri (Laksmi) dan Dewi Uma (Durga). Saraswati adalah sakti (energi kekuatan ilahi) dari Dewa Brahma, Dewa Pencipta.
Dewi Saraswasti adalah dewi ilmu pengetahuan dan seni. Saraswati juga dipuja sebagai dewi kebijaksanaan.
Dewi Saraswati digambarkan sebagai sosok wanita cantik, dengan kulit halus dan bersih, merupakan perlambang bahwa ilmu pengetahuan suci akan memberikan keindahan dalam diri. Ia tampak berpakaian dengan dominasi warna putih, tampil santun dan memikat, menunjukan bahwa pengetahuan suci akan membawa para murid pada kesahajaan.
Saraswati digambarkan duduk atau berdiri diatas bunga teratai, dan juga terdapat angsa yang merupakan wahana atau kendaraan suci-Nya, yang merupakan simbol dari kebenaran sejati. Selain itu, dalam penggambaran sering juga terlukis burung merak.
Dewi Saraswati digambarkan memiliki empat lengan yang melambangkan empat aspek kepribadian manusia dalam mempelajari ilmu pengetahuan: pikiran, intelektual, kewaspadaan (mawas diri) dan ego. Di masing-masing lengan tergenggam empat benda yang berbeda, yaitu:
- · Lontar (buku), adalah pustaka suci Weda, yang melambangkan pengetahuan universal dan abadi.
- · Genitri (tasbih, rosario), melambangkan kekuatan meditasi dan pengetahuan spiritual.
- · Wina (kecapi), alat musik yang melambangkan kesempurnaan seni dan ilmu pengetahuan.
- · Damaru (kendang kecil), yang melambangkan getar indah ilmu pengetahuan.
- · Angsa merupakan simbol yang sangat populer yang berkaitan erat dengan Saraswati, sebagai wahana (kendaraan suci). Angsa juga melambangkan penguasaan atas Wiweka (daya nalar, kebijaksanaan) dan Wairagya yang sempurna, memiliki kemampuan memilah dan memilih permata di antara lumpur, memilah dan memilih antara yang baik dan yang buruk; sehingga seseorang menjadi bajik dan bijak. Angsa berenang di air tanpa membasahi bulu-bulunya, yang memiliki makna filosofi bahwa seseorang yang bijaksana dalam menjalani kehidupan layaknya orang biasa tanpa terbawa arus keduniawian.
Selain angsa, juga sering terdapat merak dalam penggambaran Dewi Saraswati, merupakan simbol dari gemerlap kehidupan duniawi, kebanggaan semu. Merak sesekali waktu mengembangkan bulu-bulunya yang indah namun bukan keindahan yang abadi.
Sebagai Dewi Kebijaksanaan, Saraswati mengajarkan Vedanta. Filosofi kuno Vedanta berisi prinsip-prinsip hidup yang kekal; ajaran yang bersifat alamiah sekaligus ilmiah. Vedanta berasal dari dua kata Veda - Pengetahuan, dan Anta - Akhir. Vedanta berarti akhir pengetahuan. Filsafat kuno ini menyajikan prinsip-prinsip abadi hidup dan kehidupan. Vedanta berisikan program hidup damai yang dikombinasikan dengan aksi yang dinamis di dunia. Membekali seseorang dengan kejelasan akal-budi untuk menghadapi tantangan hidup. Di atas semuanya, filsafat Vedanta membimbing seseorang menuju pada puncak tujuan hidup, Realisasi- Diri (Self- Realization).
Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni, dirayakan oleh umat di Indonesia, yang jatuh pada hari Saniscara (Sabtu) Umanis (Legi), wuku Watugunung. Perayaan ini dilaksanakan setiap 210 hari sebagai penghormatan kepada dewi ilmu pengetahuan dan seni.
Cara terindah untuk memahami Dewi Saraswati adalah dengan memuliakan dan menyucikannya, mencari esensi pengetahuannya, memahami makna pesan kehidupannya, dan mempraktekkannya ke dalam perbuatan sehari-hari, baik dalam pikiran, kata dan perbuatan.
Damai di pikiran, damai di kehidupan, damai selalu dalam Kasih Sayang Brahman.